Sunday, April 29, 2012


Uang Bank & Penciptaan Uang

Uang
Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam wilayah tertentu serta penggunaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi Uang

A. Fungsi Asli
  • Alat Tukar : sebagai contoh membeli alat tulis kuliah tanpa harus melakukan barter. 
  • Alat Satuan Hitung : sebagai contoh harga sebuah televisi 14 inch Rp. 850.000,00 merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang.
B. Fungsi Turunan
  1. Alat penimbun kekayaan : sebagai contoh dengan uang kita dapat membeli peralatan tulis saat ini atau bisa menunda pembelian tersebut untuk bulan depan.
  2. Alat pemindah kekayaan : sebagai contoh seseorang yang memiliki rumah di desa, ketika ia ingin pindah ke kota dia dapat menjual rumahnya yang di desa untuk dibelikan rumah di kota.
  3. Alat pembayaran yang ditangguhkan : sebagai contoh uang digunakan untuk membayar rekening listrik, tagihan telepon, membayar pajak dan lain-lain.
Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis :
  • Uang Kartal : alat bayar yang sah dalam kegiatan transaksi sehari-hari.
  • Uang Giral : uang yang dimiliki dalam bentuk simpanan yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.
Nilai Uang
Nilai Uang Dilihat dari Bahan Pembuatannya :
  • Nilai Intrinsik
  • Nilai Nominal
Nilai Uang Dilihat dari Penggunaannya :
  • Nilai Internal
  • Nilai Eksternal
Teori Nilai Uang
  • Teori Uang Statis
  • Teori Uang Dinamis
Permintaan dan Penawaran Uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Faktor-faktor permintaan uang adalah :
  • Motif Transaksi
  • Motif Berjaga-jaga
  • Motif Spekulasi
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk keperluan transaksi bagi masyarakat pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah :
  • Pendapatan
  • Tingkat suku bunga
  • Selera masyarakat
  • Harga barang
  • Fasilitas kredit
  • Kekayaan masyarakat
Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dengan fungsi menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit.

Jenis Bank 
  • Bank Sentral : contohnya di Indonesia seperti Bank Indonesia.
  • Bank Umum : contohnya di Indonesia seperti Bank Mandiri.
Penciptaan Uang
Proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara menciptakan uang :
         1.    Dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam,
         2.    Melalui pengadaan utang dan pinjaman,
         3.    Melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif.

Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter merupakan upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar.
Dua golongan kebijakan moneter :
  1. Kebijakan moneter ekspansif
  2. Kebijakan moneter kontraktif
Dengan mengambil studi kasus tentang penciptaan uang palsu yang terjadi di masyarakat dikarenakan masalah perekonomian masyarakat. Jadi kita sebagai masyarakat yang sangat tidak ingin dirugikan oleh beredarnya uang palsu, kita harus waspada dan mengetahui cara membedakan uang yang asli dengan uang yang palsu.
Keuntungan dari bank dari suku bunga pinjaman adalah untuk membayar biaya tenaga kerja atau untuk menigkatkan produktivitas kerja perusahaannya (karena bank juga merupakan perusahaan).

Uang Bank & Penciptaan Uang


Perilaku Produsen


Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.

Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :

a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.

c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.

Sumber : hertoniraditya.wordpress.com

Perilaku Produsen



Perilaku Konsumen

Definisi Perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Untuk memahami konsumen mengembangkan energi strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku) dan apa serta dimana (kejadian sekitar kita) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan konsumen.

Dari definisi tersebut di atas terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu :
1.Perilaku Konsumen adalah dinamis
2.Hal tersebut melibatkan kegiatan interaksi antara afeksi dan kognisi perilaku dan kejadian di sekitar
3.Hal tersebut melibatkan pertukaran.

Faktor Budaya
a.Budaya (Culture)
Kebudayaan menurut ilmu Antropologi, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus dibiasakan dengan belajar kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, yaitu mencakup segala cara-cara atau pola- pola berfikir, merasakan dan bertindak.

b.Sub Budaya (Sub Culture)
Setiap kebudayaan terdiri dari Sub Budaya – Sub Budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dibedakan menjadi empat jenis :
1. Kelompok Nasionalisme
2. Kelompok keagamaan
3. Kelompok Ras
4. Area geografis.

c.Kelas Sosial
Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Pada pokoknya, masyarakat kita ini dapat dikelompokan dalam tiga golongan yaitu :
a.Golongan Atas : yang termasuk dalam kelas ini adalah : Pengusaha-pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi.
b.Golongan Menengah : yang termasuk dalam golongan ini antara lain :Karyawan instasi pemerintah, pengusaha menengah.
c.Golongan Rendah : yang termasuk kedalam kelas ini antara lain : Buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil.

Faktor Sosial (Social Factors)
a. Kelompok Referensi
Kelompok Referensi adalah seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang  dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu.
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok referensi dari konsumen  mereka. Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka pada tiga cara menurut  Nugroho J. Setiaji, (2003:12):
1)Kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang dan gaya hidup.
2)Mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin menyesuaikan diri.
3)Mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merk seseorang.

b. Keluarga (Family)
Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Anak-anak misalnya, tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, tetapi menginginkan juga sesuatu yang lain. Apalagi anak-anak yang sudah besar, keinginan mereka semakin banyak. Namun demikian terdapat kebutuhan keluarga yang digunakan oleh seluruh anggota keluarga seperti televisi, lemari es, mesin cuci dsb.
Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui sebenarnya:
1)Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
2)Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
3)Siapa yang melakukan pembelian.
4)Siapa pemakai produknya.
Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seorang  anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan tetapi pada saat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembeli. Sering dijumpai bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama antara suami dan istri, kadang-kadang anak juga termasuk, terutama untuk membeli kebutuhan seluruh anggota keluarga. Mengenai siapa yang melakukan pembelian, akan mempengeruhi politik pemasaran perusahaan dalam hal produk yang dihasilkannya, seluran distribusi, harga dan promosinya.

c. Peran dan Status
Peran dan status Seseorang umumnya berpartisipasi di dalam kelompok selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Status kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan (status), dengan kedudukan social (social status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan sosial artinya adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

Faktor Pribadi (Personal Factory)
a. Usia dan Tahap Daur Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

b. Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

c. Keadaan Ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan ”seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

e. Kepribadian dan Konsep Diri
Yang dimaksud dengan kepribadian Menurut Nugroho J. Setiaji, (2003:13)  adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variable yang sangat berguna dalam menganalisa prilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merk.

Faktor Psikologis
a. Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan psikologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

b. Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
• Perhatian yang selektif
• Gangguan yang selektif
• Mengingat kembali yang selektif.
Faktor-faktor persepsi ini yaitu perhatian, gangguan, dan mengingat ke,bali yang selektif berarti bahwa para pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima.

c. Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Proses belajar ini terjadi apabila pembeli ingin menanggapai dan pemperoleh suatu kepuasan, atau sebaliknya, terjadi apabila merasa dikecewakan oleh produk yang kuarang baik.
Teori yang mempelajari tingakah laku pembeli memelui proses belajar ini disebut teori belajar ( Learning Theory). Adapun contoh-contoh penggunaan teori belajar dalam program pemasaran ini meliputi teknik-teknik seperti :
1.Pemberian contoh barang secara Cuma-Cuma
2.Penjualan barang dengan hadiah. Kalau pembeli dapat mengumpulkan beberapa pembungkus akan memperoleh satu hadiah.
Setelah konsumen mempelajari suatu dan memberikan tanggapannya. Maka sebagai kelanjutannya konsumen akan menunjukan suatu sikap tertentu menurut  Basu Swasta (2005:113)

d. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsisten menurut Basu Swasta  (2005 :114)
Ada suatu kecenderungan untuk menganggap bahwa sikap itu merupakan faktor yang tepat untuk meramalakan perilaku yang akan datang jadi dengan mempelajari sikap seseorang diharapakan dapat menentukan apa yang akan ditentukan. Namun sampai saat ini para ahli masih belum menemukan korelasi yang kuat antara sikap dengan tingkah laku.

Struktur Keputusan Membeli
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupsksn kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen.

Komponen- komponen tersebut akan dibahas berikut ini menurut Basu Swasta (2005:118) :
1.Keputusan tentang jenis Produk.
2.keputusan tentang bentuk produk
3.Keputusan tentang Merk
4.Keputusan tentang penjualannya
5.Keputusan tentang Jumlah Produk
6.Keputusan tentang waktu Pembelian.
7.Keputusan tentang cara pembayaran.

       Dalam pembelian barang, keputusan yang harus diambil tidak selalu berurutan seperti dimuka. Pada situasi pembelian seperti penyelesaian masalah ekstensif keputusan yang diambil dapat bermula dari keputusan tentang penjual karena penjual dapat membantu merumuskan perbedaan-perbedaan diantara bentuk-bentuk dan merk produk. Ia juga dapat mengambil keputusan tentang saat dan kualitasnya secara lebih awal. Yang penting, penjualan perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membentu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya

sumber:http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/139/jbptunikompp-gdl-s1-2007-mayajahara-6919-bab-ii.rtf




Perilaku Konsumen


STRUKTUR PASAR
Pasar secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian;
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
A. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
1.       Pasar tradisional
2.       Pasar raya
3.       Pasar abstrak
4.       Pasar konkrit
5.       Toko swalayan
6.       Toko serba ada

B Sedangkan berdasarkan  jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:
  1.  pasar ikan
  2. pasar sayuran
  3. pasar buah-buahan
  4. pasar barang elektronik
  5. pasar barang perhiasan
  6. pasar bahan bangunan
  7. bursa efek dan saham.

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu  produsen  dan  konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).

Pasar Persaingan Sempurna
Pengertian pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a.    Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b.    Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c.     Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d.    Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e.    Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f.     Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).

Pasar Persaingan tidak Sempurna

a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau konsumen.

b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

c. Pasar Duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

d. Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual yang menjual produk yang sejenis.

e. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu perusahaan.

Sumber: http://119.252.162.5/perpusonline/file.php/1/e-book/EKONOMI/STRUKTUR%20PASAR.pdf

STRUKTUR PASAR



Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

Penentuan Harga Pasar dan Jumlah Barang Yang Diperjualbelikan


Harga  dan jumlah barang yang diperjual-belikan di pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karenanya, analisis penentuan harga dan jumlah barang yang diperjual-belikan di suatu pasar, harus berdasarkan analisis permintaan dan penawaran barang tersebut secara serentak.  Harga pasar atau harga keseimbangan adalah  tingkat harga di mana jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual sama dengan jumlah barang yang diminta oleh para pembeli.  Pada kondisi demikian dikatakan bahwa pasar dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium.   Penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan dalam keadaan keseimbangan dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu dengan  menggunakan tabel (angka)  atau dengan menggunakan grafik (kurve) atau  dengan matematik.

PERMINTAAN-PENAWARAN PASAR DAN KURVA PERMINTAAN PERUSAHAAN

Dua hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang beroperasi di dalam industri yang bersaing sempurna untuk mendapatkan laba maksimum. Sehubungan dengan keputusan output adalah kondisi permintaan dan penawaran pasar serta struktur produksi dan biaya perusahaan. Kondisi permintaan dan penawaran pasar akan menentukan harga keseimbangan pasar yang otomatis akan menjadi harga jual dari produk yang dihasilkan.

Permintaan dan penawaran pasar ditentukan oleh konsumen dan produsen secara keseluruhan di pasar, sehingga harga pasar berada di luar kontrol satu buah perusahaan di dalam pasar tersebut dengan kata lain, satu perusahaan secara individu tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi harga pasar, karena secara relatif ukuran satu perusahaan sangat kecil terhadap pasar. Kondisi ini ditunjukkan oleh gambar 1.0.



 


Gambar 1.0. Kondisi pasar dan kurva permintaan perusahaan

Gambar 1.0 kanan menunjukkan keseimbangan permintaan pasar (DPasar) dan penawaran (SPasar) menentukan harga keseimbangan pasar Pk, pada harga Pk inilah sebuah perusahaan dapat menjual berapapun output yang dihasilkan, sehingga dengan demikian kurva permintaan sebuah perusahaan bersaing akan horisontal yang ditunjukkan oleh garis horisontal pada 1.0 kiri (DPerusahaan). Kurva permintaan satu perusahaan yang elastis sempurna ini menunjukkan bahwa jika perusahaan menaikkan harga jual outputnya sedikit saja di atas harga pasar, maka semua konsumennya akan beralih ke produsen lain, sehingga penjualan perusahaan yang menaikkan harga jual itu sama dengan nol.
Secara grafik, penentuan tingkat output optimal perusahaan dalam industri bersaing ditunjukkan oleh gambar 1.1. Jika harga pasar adalah Pb, maka Pb memotong kurva BM pada tingkat output Qb. Qb ini menunjukkan tingkat output optimal perusahaan yaitu tingkat output yang memaksimumkan laba. Pada tingkat output yang  lebih kecil dari Qb, harga lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti jika perusahaan meningkatkan produksi, tambahan penerimaan yang diperoleh lebih besar dari tambahan biayanya. Pada kondisi yang lain, dimana tingkat output yang diproduksi lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya perusahaan dari output yang lebih besar dari Qb, maka tambahan biaya perusahaan penerimaan oleh karena itu perusahaan harus menurunkan tingkat produksinya. Jadi tingkat output yang optimal perusahaan adalah pada Qb. Daerah yang diarsir pada gambar 1.1 menunjukkan laba total yang diraih perusahaan. Pada output sebesar Qb, biaya rata-rata perusahaan adalah AC, Qb. Dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan dari tiap unit output adalah (Pb-AC,Qb). Laba total perusahaan dengan demikian adalah:
p   = (Pb - ACQb) Qb
=  (PbQb - ACQbQb)
=   R-C



Gambar 1.1. Laba Total Perusahaan
 

Laba ini di dalam ekonomi disebut laba ekonomi atau laba di atas normal. Jika harga pasar yang terjadi Pb sama dengan AC maka penerimaan total perusahaan akan sama dengan biaya totalnya. Situasi ini disebut sebagai perusahaan mendapat laba ekonomi nol atau laba normal. Pada situasi tertentu sebagai penerima harga, perusahaan bersaing mungkin tidak bisa menghindar dari kerugian. Jika kondisi ini yang dihadapi maka hal yang terbaik yang dapat dilakukan adalah meminimalkan kerugian yang mungkin diderita. Sebagai ilustrasi dapat diperhatikan gambar 1.2 harga pasar yang terjadi dimisalkan adalah Pb yang terletak diantara BR minimum dan AC minimum dan AVC minimum. Tingkat output yang optimal (kerugian minimum) bagi perusahaan pada harga Pb terjadi pada kondisi Pb= MC, yaitu tingkat output Qb. Pada Qb perusahaan akan mengalami kerugian. Karena Pb > AVC, maka dari setiap unit Q yang terjual, perusahaan memperoleh penerimaan yang lebih besar dari biaya variabel yang dikeluarkan. Dengan kata lain total penerimaan yang akan diperoleh perusahaan dari output sebesar Qb akan dapat menutup, selunuh biaya variabel total yang dikeluarkan untuk memproduksi Qb tersebut, bahkan masih tersisa. Akan tetapi karena Pb < BR, berarti sebagian dari biaya tetap perusahaan tidak dapat tertutup, sebagian lagi dapat tertutup dari sisa penerimaan yang digunakan untuk menutup biaya variabel.




 
Gambar 1.2. Minimisasi kerugian perusahaan


Bagaimana jika perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi? Kerugian perusahaan akan lebih besar yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Sebagai kesimpulan jika harga pasar yang terjadi terletak antara BR dengan AVC, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Untuk meminimalkan kerugian, lebih baik perusahaan terus berproduksi dibandingkan kerugian dengan tidak berproduksi sama sekali.



 
         Gambar 1.3. Perusahaan berhenti berproduksi

Bagaimana seandainya Pb = AVC minimum? Jika ini yang terjadi maka penerimaan total perusahaan akan sama dengan TVC yang berarti penerimaan perusahaan hanya cukup untuk menutup biaya variabel saja. Kerugian perusahaan adalah sebesar seluruh biaya tetapnya. Bagaimana jika perusahan berhenti berproduksi? Kerugiannya akan sama yaitu sebesar seluruh biaya tetapnya. Jadi pada kondisi ini konsekuensi dari berproduksi atau tidak adalah sama, perusahaan mengalami kerugian sebesar biaya tetapnya.
Dengan demikian kerugian perusahaan lebih besar dari biaya tetapnya. Untuk meminimalkan kerugian lebih baik bagi perusahaan untuk menghentikan produksi, sehingga kerugian perusahaan hanya sebesar biaya tetapnya saja.

Sumber : http://elearning.upnjatim.ac.id/

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

Sunday, April 8, 2012

1. Apakah yang dimaksud dengan ongkos? & sebutkan macam-macam ongkos serta jelaskan !
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.

Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
a) Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap)Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.

b) Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.

c) Total Cost (Ongkos Total)Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.



2. Apa yang dimaksud dengan pasar ?? pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar monopolistis, pasar oligopoly ??
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjal dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
  • Pasar persaingan sempurna adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
  • Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasi pasar.
  • Pasar Monopolitis adalah pasar yang dimana penjualnya dapat melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing.
  • Pasar Oligopoly adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasi oleh beberapa perusahaan.

3. Apakah yang dimaksud dengan pendapatan nasional? Jelaskan mengenai masalah dan keterbatasan pendapatan domestic bruto!
Jawab :
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Masalah PDB (Pendapatan Domestik Bruto)
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara. PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu. Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik. Akan tetapi, kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi. Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran, tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup, tingkat buta huruf, dan lain-lain perlu diperhatikan juga.


4. Apakah yang dimaksud dengan konsumsi, tabungan dan investasi? Jelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran ??
  1. Konsumsi suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung
  2. Tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek
  3. Investasi adalah penanaman modal biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang
  4. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perkonomian suatu Negara menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu
  5. Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam waktu yang lama terus – menerus
  6. Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan, akan tetapi belum memperolehnya.
5. Apakah yang dimaksud dengan uang dan bank ? Dan apakah yang dimaksud dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal ?

  1. Uang adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
  2. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
  • Kebijakan Moneter, adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasiuntuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
  • Kebijakan Fiskal, merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.

Teori Organisasi Umum (Tugas 2)